Pengertian Diklat
Diklat adalah singkatan dari “Pendidikan dan Pelatihan.” Dalam konteks ketenagakerjaan, diklat merujuk pada suatu proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja seseorang agar dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan lebih baik.
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, diklat bertujuan membentuk, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi pegawai negeri dalam rangka pelaksanaan tugas jabatan secara profesional.
Namun, konsep diklat juga berlaku secara luas di sektor swasta dan industri, dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan menyesuaikan kebutuhan organisasi masing-masing.
Klasifikasi Diklat Berdasarkan Tempat dan Metode
Diklat dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis, baik berdasarkan tujuannya, bentuk pelaksanaannya, maupun tempat pelaksanaannya. Jika dilihat dari lokasi dan penyelenggaraannya, diklat terbagi menjadi dua kategori besar:
1. Diklat Eksternal (External Training)
Merupakan pelatihan yang dilakukan oleh pihak luar (lembaga pelatihan, universitas, konsultan profesional) dan biasanya diikuti oleh peserta dari berbagai organisasi. Contohnya:
-
Workshop nasional atau regional
-
Seminar umum
-
Pelatihan publik terbuka
2. Diklat Internal (Internal Training) atau In House Training
Inilah yang menjadi fokus artikel ini. In house training adalah diklat yang diselenggarakan oleh organisasi untuk karyawan internal, dan dilaksanakan di lokasi yang ditentukan oleh organisasi itu sendiri, biasanya di kantor atau fasilitas milik perusahaan.
In House Training Termasuk Jenis Diklat Apa?
Jika merujuk pada klasifikasi formal diklat, in house training termasuk dalam kategori diklat internal, dan secara lebih spesifik, dapat dikategorikan sebagai:
1. Diklat Fungsional atau Teknis
In house training sering kali dirancang untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan teknis tertentu yang berkaitan langsung dengan pekerjaan karyawan. Misalnya:
-
Pelatihan Microsoft Excel untuk staf administrasi
-
Pelatihan pengoperasian mesin untuk teknisi
-
Pelatihan akuntansi internal untuk staf keuangan
2. Diklat Manajerial
Banyak perusahaan menggunakan in house training untuk melatih calon pemimpin atau supervisor agar memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang baik. Contoh:
-
Pelatihan Leadership
-
Coaching & Mentoring
-
Manajemen Proyek
3. Diklat Soft Skill
In house training juga dapat diklasifikasikan sebagai diklat soft skill, yang berfokus pada aspek personal dan interpersonal. Contohnya:
-
Public Speaking
-
Komunikasi Efektif
-
Problem Solving dan Teamwork
4. Diklat Pra Jabatan atau Pembekalan
Untuk karyawan baru, perusahaan kerap mengadakan in house training berupa program orientasi atau onboarding sebagai bentuk pembekalan awal sebelum memasuki pekerjaan formal.
Karakteristik Khas In House Training
Agar lebih mudah mengenali peran dan keunggulan in house training dalam dunia diklat, berikut adalah ciri-ciri khasnya:
-
Khusus untuk Internal
Hanya diikuti oleh karyawan atau anggota organisasi tertentu. Tidak terbuka untuk umum. -
Materi Disesuaikan Kebutuhan
Disusun berdasarkan permasalahan, tantangan, atau kebutuhan kompetensi yang spesifik dalam organisasi. -
Fleksibel dari Segi Waktu dan Lokasi
Pelatihan bisa diselenggarakan kapan saja sesuai jadwal organisasi dan dilakukan di tempat yang tersedia, seperti ruang meeting kantor, hotel, atau bahkan secara online. -
Biaya Lebih Efisien
Karena tidak perlu mengirim banyak karyawan ke luar kota atau membayar per peserta, biaya in house training sering kali lebih hemat. -
Lebih Terjaga Kerahasiaan Organisasi
Diskusi dalam pelatihan bisa membahas kasus nyata di perusahaan tanpa khawatir bocor ke luar karena semua peserta berasal dari lingkungan internal.
Keunggulan Strategis In House Training
Selain fleksibilitas dan efisiensi, in house training juga memberikan manfaat strategis seperti:
-
Meningkatkan sense of belonging karena dilakukan secara internal dan melibatkan rekan kerja.
-
Mendorong kolaborasi antar departemen saat peserta berasal dari berbagai divisi.
-
Mempercepat adaptasi terhadap perubahan internal, seperti penerapan sistem baru atau kebijakan baru.
-
Membangun budaya belajar berkelanjutan (learning culture) di lingkungan kerja.
Untuk mengatasi hal ini, banyak organisasi bekerja sama dengan pihak ketiga (konsultan atau trainer profesional) untuk mendesain dan menyelenggarakan in house training yang terstruktur dan efektif.
In house training termasuk dalam kategori diklat internal, dan dapat berupa diklat teknis, manajerial, soft skill, maupun pembekalan awal, tergantung pada tujuannya. Metode ini telah menjadi pilihan populer karena fleksibilitas, efisiensi biaya, serta kemampuannya untuk mengatasi kebutuhan spesifik organisasi.
Di tengah tantangan bisnis dan industri yang terus berkembang, perusahaan dituntut untuk terus meng-upgrade kapasitas SDM-nya. In house training, jika dirancang dan dilaksanakan dengan tepat, akan menjadi salah satu alat pengembangan SDM paling strategis yang dimiliki organisasi. Jika Anda tertarik dengan pelatihan kami hubungi : wa.me/6281312225657